Malam itu, sungguh terasa penat bagi Siska. Banyak sekali tugas yang harus dia selesaikan. Partner yang kurang bertanggung jawab menambah rasa sesak dalam hati Siska. Ingin rasanya mengumpat untuk meluapkan persaan sumpeknya. Namun bidadari kecil yang selalu bersamanya, selalu bisa untuk mengontrol emosi Siska. Sungguh hebat sosok gadis sederhana yang sedang menjalani kuliah untuk meraih cita-citanya itu.
“Haduuhh,, bener-bener buntu niy. Nggak ngerti lagi, mo diapain niy data. Strees aku lama-lama kalo begini” umpat Siska dalam hati.
Siska menghempaskan tubuhnya ke kasur, samar-samar dia melihat modem mungil yang tergeletak tak jauh dari tempat dia merebahkan diri.
“Ahhaa… main-main dulu ahh di internet. Tugasnya diistirahatkan dulu dehh. Kan Otakku juga perlu istirahat” katanya mantap.
Cepat-cepat Siska mengambil modemnya, dan menancapkan pada laptop tercinta yang selalu menemani aktivitasnya. Dengan brutal, Siska membuka semua situs dan jejaring social yang terlintas di kepalanya.
Semenit, lima menit, sepuluh menit berlalu. Tapi, beberapa detik setelah itu, Siska terbelalak kaget. Ada sebuah pesan tertuju padanya di salah satu pesan jejaring sosialnya. Dia cermati isi pesan yang ada, beserta pengirimnya.
Hei,, kamu pacarnya Alex ya??
“ Haaahh,, siapa ini? Kenapa dia bertanya seperti ini? Emang dia siapa? Apa hubungannya ni cewek sama Alex?” Tanya Siska dalam hati.
Rasa penasaran yang besar, muncul dalam pikiran Siska. Tanpa piker panjang, Siska membuka profil cewek tersebut.
“Hmm, ternyata dia sudah pernah nge-add aku ya? Waitt.. wait… mutual friendnya Cuma Alex? Trus siapa ni cewek?” Tanya Siska pada dirinya sendiri.
Karena rasa penasaran itulah, Siska langsung membalas pesan cewek bernama Bella yang notabene menjadi cewek misterius bagi Siska.
Waduuhh, bukan kok. Aku Cuma temenan sama Alex. BTW, kamu siapanya Alex ya??
Adeknya
“Whaattt,, adeknya? Bukannya dulu Alex pernah bilang kalo adiknya tuh masih kecil. Kok sekarang tau-tau ada yang ngaku jadi adeknya juga. Maksudnya apa niy? Pasti ada yang nggak beres. Aku harus cari tau.” Kata Siska meyakinkan diri sendiri.
Setelah membaca ulang untuk memastikan itu, Siska mengambil HP nyadan mulai mengetikkan SMS dan dikirim ke Alex.
Lex, adikmu kelas berapa ya?
Tak lama kemudian, pesan masuk datang dari Alex
Kelas 2 SMP, mang kenapa Sis?
Cepat-cepat Siska membalas SMS Alex
Owh,, gpp sih, Cuma Tanya aja. Ehm,, trus yang namanya Bella, dia seumuran ma aku, yang ngakunya adekmu itu siapa??
Sungguh di luar dugaan, jawaban yang diberikan Alex pada Siska adalah
Dia cewekku, hehe.
Seketika itu juga, hati Siska bagai disayat-sayat. Tak disangka orang yang selama ini menemani dan mendampingi hari-harinya tak lain adalah seorang cowok yang berstatus not single. Dia sedang dalam kondisi jalan ma cewek lain, tapi dia dengan entengnya menjalin hubungan ( yang bisa dibilang lebih akrab dari sekedar teman ) dengan cewek lain.
Marah, sebel, kecewa semua kumpul jadi satu. Tugas yang seharusnya Siska selesaikan hari itu juga, seakan tak punya daya untuk diselesaikan. Blank……
“Kamu anggap aku apa, selama ini Lex? Apa salahku, hingga kau bener-bener tega berbuat seperti ini. Aku bener-bener nggak ngerti ma jalan pikiranmu.” Umpat Siska dalam hati.
Setelah kejadian itu, Alex tak pernah ada kabar lagi. Alex menghilang bagai ditelan bumi. Janji keluar pun sudah tek pernah dibahas lagi. SMS yang biasanya mampir di layar HP Siska, kini sudah musnah bagai terbawa arus hujan. Hilang. Lenyap. Yang tersisa hanya kenangan pahit menjadi yang ke dua.
Hingga suatu hari, ada SMS masuk dari seorang yang telah lama terlupa.
Maafkan aku Sis, aku nggak bermaksud apa-apa. Aku Cuma ngerasa nyaman aja ngobrol sama kamu. Maaf, kalo mungkin selama ini aku melakukan hal yang salah ke kamu. Aku benar-benar minta maaf. Maafin aku ya Sis L







0 comments:
Post a Comment